Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid
oleh para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza
yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan
Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897
yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu
pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900,
yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid.[5] Klub
terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan
pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.[1] Tiga
tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar
pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey.
Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola
Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo
Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola
Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke
Campo de O’Donnell pada tahun 1912.[6] Pada tahun 1920, nama klub diubah
menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan
klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.[7]
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim
pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara
mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar
yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona.[8] Real Madrid
akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim
1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun
selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La
Liga dua kali berturut-turut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun
1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun
Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva
yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953,
Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan
pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis
olahraga Perancis dan editor dari L’Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu,
Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola
percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan
Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang
berlangsung saat ini.[13] Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid
memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di
Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali
berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3
atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960.[12] Setelah
kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli
turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real
Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun
1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan
komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan
Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan
Eropa. Tim ini kemudian dikenal lewat julukan “Ye-ye”. Nama “Ye-ye”
berasal dari “Yeah, yeah, yeah” chorus dalam lagu The Beatles berjudul
“She Loves You” setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario
Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi “Ye-ye” juga berhasil
menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali
disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final
Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2
dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub
Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung
di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk
menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub
mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan
pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di
La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali
lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan
para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga
Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre (“Lima Burung Nazar”),
yang berasal dari nama el buitre (“burung nazar”), julukan yang
diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño.
Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel
Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang
menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah
ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang
Francisco Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko
Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik
di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya
juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima
gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala
Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah
setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel
meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai
pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real
Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos,
Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para
pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan
Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan
kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama
32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun
1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga
Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari
Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
Para pemain Real Madrid pada tahun 2007.
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid
memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah
pengusaha Spanyol, Florentino Pérez. Dalam kampanyenya ia berjanji untuk
menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun janji
utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah
pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona. Tahun
berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan menggunakan uang
yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain
bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai “Los
Galácticos”—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane,
Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham.
Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez
gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga
Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala
Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada
tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain
bintang, klub gagal meraih satupun piala.
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli
2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan
Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid
memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam
empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut,
Capello langsung dipecat. Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan
liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd
Schuster.
Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real
Madrid dan bertahan sampai saat ini.Pérez melanjutkan tradisinya
mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan dan kemudian
membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor
transfer dengan harga 80 juta pound sterling. Di bawah asuhan pelatih
kontroversial dari Portugal, Jose Mourinho, Real Madrid berhasil
memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.
Serba-serbi
Lambang dan kostum
Lambang Real Madrid dari masa ke masa.
Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan
sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai
“MCF” yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut
warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang
klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih
ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan
berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages
menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII
memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu “Real” yang diterjemahkan
secara bebas sebagai “Kerajaan” yang kemudian membuat klub dikenal
dengan nama “Real Madrid”. Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan
dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya
tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol.[28] Seiring pembubaran
monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian
atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan
oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun
1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan
tulisan “Corona Real” atau “Royal Crown” yang sempat dihilangkan,
dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di
bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling
signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol.[28]
Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika
klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan
bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah
mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang
adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus
mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain
tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna
biru gelap.[8][30] Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus
polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C.
pada tahun 1902.[31] Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan
warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum
mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo
klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November
1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion
Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan
kaus bernomor.[11] Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk
pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya
dimulai sejak tahun 1998.[32][33] Kaus pertama Real Madrid disponsori
oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan
1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa,
sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun
1992.[34][35] Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka
dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk
mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka
megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada
tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub.[36] Sponsor di kaus
klub Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang
dialami BenQ Siemens.[37][38]
Periode Pemasok kostum Sponsor di kaus
1980—1982 Adidas Tidak ada
1982—1985 Zanussi
1985—1989 Hummel Parmalat
1989—1991 Reny Picot
1991—1992 Otaysa
1992—1994 Teka
1994—1998 Kelme
1998—2001 Adidas
2001—2002 Tidak ada
2002—2005 Siemens mobile
2005—2006 Siemens
2006—2007 BenQ Siemens
2007—kini bwin.com
Stadion
Stadion Santiago Bernabéu
Stadion Santiago Bernabéu
UEFA Nuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.png
Informasi stadion
Nama lama Stadion Chamartín (1947—1955)
Pemilik Real Madrid
Lokasi
Lokasi Avenida de Concha Espina 1, E28036,
Madrid, Spanyol
Konstruksi
Mulai pembangunan 27 Oktober 1944
Dibuka 14 Desember 1947
Direnovasi 1982, 2001
Diperbesar 1953, 1992, 1994, 2011
Biaya pembuatan 288.342.653 Peseta
(€ 1.732.943)
Arsitek Manuel Muñoz Monasterio, Luis Alemany Soler; Antonio Lamela (perluasan)
Data teknik
Permukaan Desso GrassMaster
Kapasitas 81.254 (stadion), 4.200 (suite)
Ukuran lapangan 105 m × 68 m
Rekor kehadiran 120.000 orang
(Real Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957)
Pemakai
Real Madrid (1947—kini)
Spanyol (1947—kini)
Setelah pindah kandang ke Campo de O’Donnell pada tahun 1912—yang
kemudian bertahan untuk sebelas tahun—[6] klub kemudian pindah kandang
ke Campo de Ciudad Lineal selama setahun. Campo de Ciudad Lineal
merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah
itu, Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín yang diresmikan
pada tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle
United.[39] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini,
Real Madrid merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama.[8] Setelah
beberapa keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste
sebagai presiden klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín
tidak cukup besar untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian
membangun sebuah stadion baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14
Desember 1947.[11][40] Stadion tersebut adalah Stadion Santiago Bernabéu
yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama
tersebut sampai tahun 1955.[12] Pertandingan pertama yang diadakan di
Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal C.F. Os
Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan
gol pertama dicetak oleh Sabino Barinaga Alberdi.[11]
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang
dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000
penonton.[41][42] Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion,
salah satunya meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring
peraturan UEFA.[41] Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu
peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi
81.254. Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga
telah diumumkan kepada publik.[43]
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas
dunia, di antaranya Final Piala Negara Eropa 1964, Final Piala Dunia
FIFA 1982, serta Final Piala Eropa/Liga Champions UEFA tahun 1957, 1969,
1980, dan 2010.[44] Stadion ini juga memiliki jaringan transportasi
sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang juga dinamai Santiago
Bernabéu.[45] Pada tanggal 14 November 2007, Stadion Bernabéu
mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.[46]
Pada tanggal 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di
Madrid di mana Real Madrid kini biasa berlatih. Pertandingan perdana
yang dimainkan di sana adalah antara Real Madrid dan Stade de Reims,
sebuah pertandingan ulangan dari Final Piala Eropa 1956. Real Madrid
memenangkan pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari Sergio Ramos,
Antonio Cassano (2), Roberto Soldado (2), dan José Manuel Jurado. Tempat
ini sekarang merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas
pelatihan baru klub yang berlokasi di luar Madrid, tepatnya di
Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000 orang, dan menjadi kandang dari
klub Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil dari mantan bintang
Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.[47]
Pendukung
Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion
Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan
yang jumlah totalnya sekitar 68.670 orang.[48] Untuk menjadi pemegang
tiket langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung
klub resmi atau biasa disebut socio. Saat ini sekurang-kurangnya ada
1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar, baik di Spanyol atau
di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali Real Madrid
bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih pada
musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900
orang. Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata
mencapai 76.000 orang.[rujukan?]
Pendukung garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk
penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan
yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut
Irriducibili. Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah
ucapan rasis dari kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim
lawan yang kemudian membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk
menyelidiki kasus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar